Muhammad Darwis (Ihsan Tatote) adalah pemuda di abad ke-19 Kauman, Yogyakarta, dan anak dari Kyai Abubakar, imam masjid di daerah itu. Senang dengan campuran Islam dan mistisisme Jawa animisme, yang mengarah ke belanja Jawa jumlah selangit miskin uang pada upacara keagamaan, Darwis memutuskan untuk pergi haji ke Mekkah di Arab Saudi. Sementara di sana, ia belajar apa yang dia anggap bentuk Islam yang sebenarnya selama lima tahun